IMG-LOGO
Berita Lokal

Dari Dapur Rumah Menjadi Usaha Menjanjikan: Kisah Sukses Sarita Ampyang

Create By Widhi Akhmad Andhito 19 January 2025 38 Views
IMG

Dimulai pada awal tahun 2010-an, Sarita Ampyang yang terinspirasi dari resep turun-temurun dari ibu mertua yang sudah berpengalaman dalam membuat ampyang dengan resep tradisional. Sarita Ampyang yang berlokasi di Dusun Parimono, Desa Paremono, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang ini memproduksi dua macam ampyang yaitu ampyang original dan ampyang jahe. Harga ampyang sendiri bervariasi, mulai dari Rp 11.000 untuk kemasan 200 gram, Rp 27.500 untuk kemasan 1/2  kilogram, dan Rp 50.000 untuk kemasan 1 kilogram.

Dalam memulai usaha ini, Sarita Ampyang mengaku tidak menemui kendala berarti. Proses produksi yang relatif sederhana dan bahan baku yang mudah didapatkan membuat usaha ini berjalan lancar. Sarita Ampyang juga dibantu 3 karyawan dalam proses produksi, proses pengemasan, dan proses distribusi produk ke toko-toko yang sudah menjadi mitra.

Pemasaran produk dilakukan secara offline dengan cara menyetor ke toko oleh-oleh, supermarket, reseller dan pasar. Setiap minggu, sekitar 1000 bungkus ampyang dibawa dan diedarkan ke berbagai toko di daerah tersebut. Strategi pemasaran ini terbukti efektif, karena produk yang berkualitas dengan harga yang bersaing dapat menarik minat konsumen. Harga produk kacang ini dibanderol sekitar 11 ribu per bungkus. Harga yang kompetitif dan kualitas yang terjamin serta produk yang mampu bertahan selama 6 bulan membuat produk ini diminati oleh banyak orang.

Sistem distribusi produk ini sangat terorganisir. Setiap bulan, pihak Sarita Ampyang akan mengisi pasokan ke toko-toko yang bekerja sama. Setelah itu, selama satu bulan penuh, produk tersebut akan dijaga di toko, kemudian pada bulan berikutnya akan dilakukan pengecekan dan pengisian ulang. Dengan sistem yang teratur ini, omset yang didapatkan mencapai sekitar 30 juta rupiah per bulan.

Sarita Ampyang selalu memilih kacang tanah berkualitas terbaik yang bijinya berukuran lebih besar dan sudah melewati proses sortir yang di ambil dari Pasar Rejowinangun. Untuk gula jawa sendiri diambil dari Purworejo. Selain itu, penggunaan kemasan mika dan toples (terutama menjelang Lebaran) juga turut meningkatkan daya tarik produk di mata konsumen.

Untuk memberikan jaminan kualitas dan keamanan produk, Sarita Ampyang juga sudah mendapatkan sertifikasi halal dan PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga). Sertifikasi ini tidak hanya memberikan kepastian kepada konsumen, tetapi juga menjadi bukti bahwa usaha ini memperhatikan aspek kesehatan dan keselamatan dalam setiap proses produksinya.

Sukses dengan usaha ampyangnya, Sarita Ampyang memiliki rencana untuk mengembangkan bisnisnya lebih lanjut. Beberapa hal yang mungkin bisa dilakukan adalah memperluas jaringan distribusi, menambah varian rasa, atau bahkan membuka gerai penjualan sendiri.